Kamis, 06 Agustus 2015

AIR MINUM

Air minum adalah air yang digunakan untuk konsumsi manusia. Menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, tidak mengandung mikroorganisme yang berbahaya, dan tidak mengandung logam berat . Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan ataupun tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung di minum (Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907 Tahun 2002)
Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya.
Bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100 °C, namun banyak zat berbahaya, terutama logam, yang tidak dapat dihilangkan dengan cara ini. Saat ini terdapat krisis air minum di berbagai negara berkembang di dunia akibat jumlah penduduk yang terlalu banyak dan pencemaran air.
Minum air putih memang menyehatkan, tetapi kalau berlebihan dapat menyebabkan hiponatremia yaitu ketika natrium dalam darah menjadi terlalu encer. [1]
Air organik
Air organik adalah istilah untuk air yang sama sekali tidak mengandung unsur kimia lain selain H2O (air) itu sendiri. Unsur kimia lain yang biasa terkandung di dalam air adalah mineral anorganik, seperti Ferrum ,
Merkuri , Alumunium .
Untuk mengukur kadar kemurnian air dari mineral anoragnik digunakan TDS meter ( Total Dissolved Solids meter ), yaitu alat untuk mengukur total zat padat yang terlarut dalam zat cair . Satuan yang digunakan adalah ppm ( part per million ) atau bagian per juta.
Air organik terkadang lebih menyehatkan daipada air yang matang karena terdapat mikroorganisme yang baik di dalam air mentah organik.
Pembagian kategori air menurut total zat padat yang terkandung di dalamnya ( TDS) adalah:
> 100 ppm : bukan air minum
10 - 100 ppm: air minum
1 - 10 ppm : air murni
0 ppm : air organik

Jumat, 31 Juli 2015

Minum Segelas Air Dapat Meningkatkan Kerja Otak

Minum Segelas Air Dapat Meningkatkan Kerja Otak

Sering sulit konsentrasi atau mendadak buntu saat berpikir? Untuk mengatasi hal ini, sebetulnya ada cara yang sangat sederhana, yakni minumlah segelas air putih. Menurut sebuah penelitian, minum air dapat meningkatkan kerja otak, apalagi saat anda sedang haus. Dari University of East London, para peneliti percaya bahwa saat rasa haus teratasi, otak menjadi lebih siap dan fokus untuk bekerja. Air akan membebaskan bagian otak yang memberikan sinyal haus terus menerus pada tubuh.

Kurang minum air membuat sel abu-abu otak mengerut

Temuan ini didapat setelah melakukan penelitian terhadap 34 wanita dan pria pada dua kali uji mental. Tes yang pertama dilakukan setelah sarapan sereal bar. Tes yang kedua dilakukan setelah sereal diganti dengan sebotol air. Para partisipan tidak ada yang minum atau makan sepanjang malam. Partisipan juga ditanya bagaimana rasa haus menyerang di awal penelitian.

Partisipan yang mengatakan tidak haus, diketahui lebih cepat dalam menyelesaikan tes, baik itu dengan minum air atau tanpa minum air. Sedangkan partisipan yang merasa haus, diketahui lebih cepat dalam menyelesaikan tes setelah minum air. Peningkatan kinerja otak setelah minum air adalah sekitar 14 persen. Caroline Edmonds, salah seorang peneliti mengatakan bahwa minum air saat tengah bekerja tentunya bukanlah hal yang merepotkan.

Anak-anak yang minum air putih sebelum tes juga diketahui mendapatkan hasil 3 kali lebih baik. Temuan ini tidak jauh berbeda dengan hasil dari penelitian lainnya yang serupa. Berdasarkan penelitian tersebut, kurang minum air dapat membuat sel abu-abu pada otak mengerut, yang pada akhirnya membuat otak sulit bekerja dengan optimal.

Peneliti melakukan scan kepada para remaja usai mereka bersepeda selama satu setengah jam. Ketika mereka bersepeda, sebagian melakukannya dengan memakai pakaian setebal 3 lapis, dan sebagian lainnya hanya menggunakan kaos dan celana pendek. Remaja yang berpakaian tebal mengeluarkan keringat sebanyak satu liter. Hal ini mengakibatkan sel otaknya mengalami pengerutan. Berkeringat selama 90 menit lamanya ternyata bisa mengakibatkan pengerutan pada otak sebanyak proses penuaan dalam setahun. Akan tetapi, setelah mereka minum segelas air, aktivitas otak mereka kembali normal.